Nature vs Nurture

blogger templates

Nature vs Nurture
      Melihat uraian-uraian Anderson & Bushman bahwa manusia tidak lahir dengan sejumlah respons-respons agresif tetapi mereka harus memperoleh respons ini dengan cara mengalaminya secara langsung (direct experience) atau dengan mengobservasi tingkah laku manusia lainnya. Menurut penulis, individu yang tidak mempunyai sifat agresif cenderung akan menampilkan perilaku agresif jika ia telah mempelajarinya dari lingkungannya. Sebaliknya, individu yang mempunyai sifat agresif cenderung tidak akan menampilkan perilaku agresif jika lingkungannya tidak mendukung atau mengajarinya berperilaku agresif. Hal ini dibuktikan melalui eksperimen klasik dengan boneka Bobo yang dilakukan oleh Bandura & Ross (Bandura, Ross, & Ross, 1961). Dalam eksperimen ini, pada kelompok murid TK yang pertama ditampillkan video yang berisi perilaku agresif (memukul, menendang, membanting boneka Bobo) sedangkan pada kelompok murid TK yang kedua ditampilkan video yang tidak berisi perilaku agresif. Hasilnya, kelompok murid TK yang pertama berperilaku jauh lebih agresif dibandingkan dengan kelompok murid TK yang kedua bahkan mereka meniru adegan-adegan yang terdapat dalam video yang berisi perilaku agresif.
    Selain itu, penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa pada hewan yang lebih rendah, banyak respons yang selama ini dianggap instinctive murni ternyata sebenarnya adalah respons yang dipelajari. Contoh: seekor kucing muda memburu tikus bukan karena instingnya tetapi karena mereka mempelajari perilaku itu dengan melihat kucing lain yang lebih tua (Kuo, 1930). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perilaku agresif lebih merupakan perilaku yang dipelajari dari lingkungan (nurture) daripada perilaku yang diwariskan (nature).

0 Response to "Nature vs Nurture"

Posting Komentar